Kamis, 01 Maret 2012

CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt PART 2


pada banyak yang bingung dengan cara buat mini chibi versi ane, okeh ane akan jelasin sedikit lebih detail lagi, sebelumnya jgn lupa siapin alat tempurnya…
kali ini dengan berbaik hati saya akan menyertakan file swf yang dibutuhkan \^,^/ 

Software dan Bahan :
1. Photoshop
3. File SWF yang dibutuhkan (klik disini untuk mengunduh file)

Langkah-langkah:

1. Buka program macromedia, kemudian import file swf caranya klik File – Import – Import to library, kemudian masukkan semua file swf yang dibutuhkan klik open.
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt




2. Atur size dari layar kerja menjadi 1200  x 1100, untuk size ini bisa di adjust sesuai kebutuhan.
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt








3. Drag  file badan yang ada di panel library ke lembar kerja kemudian sesuaikan ukurannya, untuk mengatur pose character double klik, kemudian atur pose sesuai dengan keingin agan.


4. Buat layer baru kemudian drag file kepala dan rambut dan sesuaikan ukurannya.


5. Kemudian buat bebarapa layer baru untuk memasukkan senjata dan special efeknya


6. Kalau udah jadi seperti ini tinggal di export aja menjadi image.
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt






7. Edit di photoshop untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi, selesai dah, kira-kira begini hasilnya
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt



Tanya: Gimana caranya ganti warna rambut dan badan?
Jawab: double klik pada file rambut/kepala/badan yang ada di panel library, kemudian double klik pada bagian yang akan diubah, pilih tools paint, sesuaikan warna yang diinginkan
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt





Tanya: Gimana caranya memperpesar dan memperkecilnya?
Jawab: Pilih bagian yang ingin diperbesar atau perkecil, kemudian klik free transform tool. tool ini juga berfungsi untuk memutar gambar
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt




Tanya: Gimana insert layer?
Jawab: klik insert – timeline – layer
CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt





Tanya: Gimana buat pose char?
Jawab: double klik badan.swf yang ada didalam panel library, kemudian pilih bagian yang akan digerakkan, jangan lupa free transform tool dalam keadaan aktif, (kurson dengan tanda 4 arah menandakan bagian bisa digerakkan sedangkan kurson dengan setangah lingkaran untuk memutar)CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt

NB: Isi asli buatan saya, klo ada yg mau copas tolong kasih creditnya “sxeloGArt”

Update:
file videonya, berhubung klo upload di youtube koneksi lemot jadi pake yang standalone ya bentuk exe. Download Video
 

CARA MEMBUAT MINI CHIBI VERSI sxeloGArt


SOFTWARE:
>> CorelDraw
>> Macromedia
>> Adobe PhotoShop

BAHAN:
>> Imajinasi
>> Kesabaran
>> Kopi+rokok (klo yg doyan)
>> File SWF yg mau diedit (cari sendiri)

CARA BUAT:
Buat bagan kepala dan mata di  CorelDraw, klo sudah jadi di export menjadi format SWF (biar lebih enak mendingan save difilenya satu2, jadi buat bebrapa file swf, misalnya: file batok kepala, file mata+alis dan file mulut)





Klo udah jadi tutup  CorelDraw  beralih ke Macromedia. Import file2 swf yg dibutuhkan, dan mulailah berkreasi disini, gunakan imajinasi agan-agan semua. Kalau udah jadi gambarnya tinggal di export image aja.


Nah sekarang tinggal combine aja dah di photoshop dan jadi dah mini chibinya 


NB: Isi asli buatan saya, klo ada yg mau copas tolong kasih creditnya “sxeloGArt”

Sabtu, 29 Oktober 2011

Klasifikasi Cheaters


- Cheater berpangkat Author, di luar arti harafiah yang sebenarnya yaitu seorang yang mempunyai kemampuan dalam membuat cheat, mengerti clue-clue yang dimaksud, hingga mampu berpikir mengolah sebuah trik dan mengembangkannya menjadi sebuah trik dan aplikasi yang lebih baik untuk membohongi/menipu sebuah game system.

- Cheater berpangkat Modifikator, di luar arti harfiah yang sebenarnya yaitu seorang yang mempunyai kemampuan untuk memgubah source code dari sebuah cheat yang sudah tidak belaku lagi karena sudah dipatched oleh game system.

- Cheater berpangkat Leecher, di luar arti harafiah yang sebenarnya yaitu lebih diartikan kepada tukang pakai, pemakai, pengguna, konsumen tanpa mengerti bagaimana sebuah cheat itu berjalan dalam arti syukur kalau mau membaca how-to/readme sebuah cheat, bagaimana menggunakannya, kadang leecher sangat-sangat pemalas.

Cheater berpangkat Author atau advanced level sendiri mempunyai tingkat kekhawatiran tersendiri ketika usahanya yang memakai cukup waktu untuk mengkreasikan trik nya diketahui oleh system, dan kemudian harus mencari trik yan sama atau yang lain tapi dengan tekhnik berbeda. Sedangkan leecher hanya mengkhawatiran jika ID mereka dibanned dan bagaimana mendapatkan cheat terbaru.

Nah, bagaimana menjadi seorang cheater berpangkat leecher yang baik dan bisa berkembang ? Perlu teman-teman ketahui semuanya, tidak dipungkiri, 70% Cheater author berawal dari leecher namun karena keinginan dan pengetahShareMind ini. 30% lainnya memang mempunyai background programming dan tinggal menyesuaikan kebutuhan pola pikir dan update tekhnik untuk cara curang dalam dunia game hacking ini. Saya tidak akan membahas soal 30% ini sekarang. Saya akan berbagi bagaimana proses seorang leecher yang mau berkembang dan berhasil dengan tingkatan dan juga suatu pola/cara menjadi seorang cheater yang sebenarnya.


Leecher level 0;
Seorang leecher yang bisa nya jualan hasil aplikasi cheat orang, mencopy paste tekhnik orang lalu membuat "credit by me", bertanya "ada cheat baru gak ?" kemudian menjadi belaguers sana sini tidak jelas dengan membuat sebuah thread di berbagai forum "mau dishare gak yah ?" "ada cheat baru nih, mau gak ?" dan jika ditanya bagaimana dan bisa apa langsung diam atau kadang yang akan dishare sudah dishare duluan oleh roang lain atau cheat jadul yang baru dia dapat dari tempat lain, ataupun kadang mereka leecher level 0 ini juga tidak sempat membaca readme/howto .txt disebuah cheat aplikasi, hingga posting sana sini di sebuah forum atau komunitas/blog "kk bagaimana pake cheat ini, butuh pencerahan pls.." padahal ada readme dan how to nya (seorang author pasti menyertakannya). Kalau author berbagi secara free/bebas, komentar nya rata-rata berbunyi "awas.. banyak leecher.." , kalau sudah berhasil dapat cheatnya "jangan dibagi lagi.. tutup pls..". Kalau kena patched oleh game system, teriak sana sini, minta-minta hingga mengemis dan annoying orang tanpa ada rasa ingin belajar / ingin tau. Kalau kena ban pasti bilang "GM cacat.. ".. bla bla.. . Disisi lain kadang (tidak semua) level 0 ini berkata anti cheat/ alergi dengan cheat, karena tidak bisa memakai, karena tidak mendapatkan cheat hingga bersikap denial. Tapi memang ada orang yang bukan leecher tapi skilled gamers yang berkata yang sama, namun perbedaannya cukup tipis, seperti sehelai rambut. Jadi susah ditebak apakah dia leecher atau memang skilled gamers.

Level 0 ini sangat dimusuhi didunia game hacking, namun mereka pasti tetap ada (hargai mereka tanpa harus mencaci-maki mereka). Level ini juga dipengaruhi faktor umur. Jika sudah cukup dewasa, level 0 ini tidak ribut, login, download, logout, cheat time... buahHAhhaHhaHAHAHha..

Langkah pertama untuk leecher upgrade ke level 1;
Ketika menjadi leecher, jika ingin berbagi cobalah memberikan credits siapa dan web mana cheat itu berasal, jangan mencari keuntungan atau berbuat yang tidak disukai sebuah scene apalagi mengaku-mengaku menjadi cheater author karena akan berbalik kepada kamunya dan malu sendiri. Cobalah mengerti, jika melakukan/menggunakan sebuah cheat sudah melakukan kecurangan, sebuah kecurangan pasti ada konsekuensinya dan kamu harus menerima itu ! Next, ketahuilah aplikasi apa itu, download, dan cobakan. Senang ? Jangan terlalu cepat puas, cobalah untuk berhenti sejenak, berpikir bagaimana cheat ini berjalan tanpa harus mengetahui programming atau hal lainnya terlebih dahulu. Tidak tau ? Cobalah kembali ke website dimana cheat itu didownload. Telusuri siapa pembuatnya dari credits yang ada atau website nya. Jika dari sebuah forum, anda cukup beruntung, cari lah si pembuat, telusuri semua postingannya, mungkin ada hal-hal yang diberitahukan tekhnik dan bagaimana proses sebuah cheat itu dibuat. Dimulai dari aplikasi yang dipakai, contoh VB atau VC++ atau lainnya. Nah dari situ kamu sudah dapat 1 clue, sang cheater author memakai sebuah program untuk membuat. Menurut saya, sampai disini kamu lulus di level 1.

Langkah kedua untuk leecher upgrade ke modifikator Level 0;
Sekarang telusuri kembali apakah sang author pernah membagikan sebaris source code, atau complete source dari versi lama atau tidak? Jika dapat anda beruntung, google adalah guru terbaik pertamamu, bukan author tersebut. Banyak artikel/forum yang membagikan source nya dan caranya. Cobalah membuat sesuatu atau membuat aplikasi yang sama persis yang berhubungan dengan source code dari author, dengan begitu kamu bisa mengetahui apa fungsi source code tersebut. Error, tidak jalan ? Jangan takut, itu cara terbaik untuk belajar, yaitu dari kesalahan. Sebuah bahasa pemograman jika terjadi error, cobalah menggoogle kembali, sesuaikan dengan baris code yang error atau error messages yang tertampil ketika itu compile atau menjalankan. Percayalah kamu tidak perlu menguasai/mastering sebuah program full total untuk menjadi cheater author.

Jangan pusing jika tidak ada source code atau buntu, jika itu sebuah forum atau ruang chatting, pasti ada yang show off atau sombong nya minta ampun cuman gara-gara dia berhasil untuk pertama kali (saya anggap fase ini pada cheater modifikator level 1), kesempatan inilah yang bisa kamu pergunakan. Seorang modifikator level 0 tentunya sudah melewati leecher level 1, dimana fase leeching kamu sudah terupgrade dengan sendirinya. Next step social engineering, jika author cheat cukup tertutup, jarang berbagi source, cari yang mempunyai kemampuan dibawah author tapi sombong, pancing dia hingga memberikan contoh dan bagaimana cara/tekhnik dia membuat atau melakukan cheat hingga dia berhasil ? Mencoba berbaik hati, mendekati, minta facebook, no hp dengan menghalalkan segala cara seperti blackmailing, meneror via Yahoo Messenger dengan setiap hari mem PM diforum, meng-email setiap hari cukup dianjurkan, juga seperti bertukar ilmu atau cara atractive yang lebih positif lainnya. Karena sebuah ilmu yang bermanfaat kadang perlu pengorbanan. Peringatan: jangan sampai kebanned atau diignore, usahakan cara terbaik yang kamu bisa. Gagal sekali dengan 1 orang, coba cari orang lain.

Di level modifikator ini, paling tidak kamu sudah bisa membuat aplikasi sebuat cheat walaupun sudah detected/tidak bisa dipakai lagi karena sudah dipatched oleh game system. Dengan pengetahuan cukup simple diprogramming, menghandalkan google sebagai guru utama, dan belaguers yang mempunyai kemampuan sedikit sebagai guru ke 2. Mengenal tools seperti Cheat Engine, Packet Editor dan lainnya diwajibkan untuk tau di level ini. Baca dan cari artikel, banyak di google.

Langkah ketiga untuk modifikator upgrade level ke 1;
Ditahap ini, cheater berstatus modifikator sudah bernafaskan author, tidak disalahkan karena ini emang proses sebuah proses menuju menjadi cheater author dan sifat ini cukup manusiawi alasannya di scene game hacking underground, yaitu show off. Satu filosofi yang penting kamu ketahui bahwa; "Nama itu penting", jika kamu berhasil membuat sesuatu cobalah namakan aplikasi tersebut dengan nama yang unik dan cantumkan cheater author, kelak nama mu/files mu/cheat mu akan lebih dihargai. Untuk menjadi cheater author kadang harus melewati tahap ini, senang sombong, suka show off. Tidak ada masalah, disinilah dunia game hacking akan mengenalmu. 1 cheat cukup dihargai, dan fans kamu akan terbentuk. Seperti leecher level 1 dan modofikator level 0. Jangan takut, cobalah berbagi dengan mereka, jika kamu beruntung kamu juga bisa mendapatkan sebuah clue dalam pembuatan cheat yang baru dengan methode yang sama. Theory nya, kadang banyak kepala lebih baik dari 1 kepala.

Dilain sisi di level ini kamu harus sangat sering mencoba, membaca disebuah komunitas game hacking manapun, baik itu di nyit-nyit.net juga beberapa forum game hacking dalam dan luar negri lainnya, point nya mengikuti arus mainstream/perkembangan dunia game hacking/cheat.

Contoh, seorang author berhasil membuat cheat terbaru infinite ammo/peluru tidak habis disebuah game pointblank, dan didapat dari AOB (Array of Byte) yang berhasil mengscan sebuah aplikasi. Gunakan clue tersebut, buat lah sebuah cheat yang bisa dipakai dan dipergunakan walaupun fungsi nya sama, pertahankan nama mu tetap ada. Jika tidak bisa, usahakan berkelompok dengan beberapa orang, baik itu yang selevel dengan mu, author atau pun modifikator. Cobalah dengan pola pikir "Dia bisa kenapa saya tidak ?" Semoga berhasil !

Demikian dulu beberapa paragraf singkat tulisan ini dibuat sesuai ilmu pengetahuan penulis. Proses diatas tidak harus selalu berhasil, kadang memerlukan kerajinan serta waktu lebih banyak, sesuai intelegensi/tingkat kepintaran juga daya tangkap seseorang, dan semua ini cuman pendapat penulis juga berlaku pada dunia hacking/cracking/defacing/carding lainnya cuman bisa dikatakan mirip. Semoga pembaca menyukai artikel yang saya tulis ini.

Ditulis oleh Dono@N3 edited by imdondiremiren

Jumat, 21 Oktober 2011

ALBERT EINSTEIN


Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.

Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa --sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bumi dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur oleh pengamat, baik yang berada di pesawat ruang angkasa X maupun di bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.

Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.
Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik.

Kelihatannya hal ini mustahil. Kelihatannya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubungannya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.
Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya.

Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading," seolah-olah teori itu tak punya arti penting samasekali. Tak seorang pun --tentu saja tidak-- membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan "teori relativitas" Einstein adalah benda dan energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang artinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian berarti, meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.
Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, banyak orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun, bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan membikin senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi Amerika Serikat selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah kemudian mewujudkan "Proyek Manhattan" yang akhirnya bisa menciptakan bom atom pertama.

"Teori relativitas khusus" mengundang beda pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh karena "teori relativitas umum" Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahwa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan!
Bagaimana bisa orang mengukur bentuk lengkung ruang angkasa?
Einstein bukan sekedar mengembangkan secara teoritis, melainkan dituangkannya ke dalam rumusan matematik yang jernih dan jelas sehingga orang bisa melakukan ramalan yang nyata dan hipotesanya bisa diuji. Pengamatan berikutnya --dan ini yang paling cemerlang karena dilakukan tatkala gerhana matahari total-- telah berulang kali diyakini kebenarannya karena bersamaan benar dengan apa yang dikatakan Einstein.

Teori umum tentang relativitas berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik. Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini berarti, Einstein berbeda cara dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bedanya ada juga: pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.

Teori relativitas umum juga dalam beberapa hal berdiri secara terpisah. Kebanyakan hukum-hukum ilmiah lain hanya kira-kira saja berlaku. Ada yang kena dalam banyak hal, tetapi tidak semua. Sedangkan mengenai teori umum relativitas, sepanjang pengetahuan, sepenuhnya diterima tanpa kecuali. Tak ada keadaan yang tak diketahui, baik dalam kaitan teoritis atau percobaan praktek yang menunjukkan bahwa ramalan-ramalan teori umum relativitas hanya berlaku secara kira-kira. Bisa saja percobaan-percobaan di masa depan merusak nama baik hasil sempurna yang pernah dicapai oleh sesuatu teori, tetapi sepanjang menyangkut teori umum relativitas, jelas tetap merupakan pendekatan yang paling diandalkan bagi setiap ilmuwan dalam usahanya menuju kebenaran terakhir.

Meskipun Einstein teramat terkenal dengan "teori relativitas"-nya, keberhasilan karyanya di bidang ilmiah lain juga membuatnya tersohor selaku ilmuwan dalam setiap segi. Nyatanya, Einstein peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika terutama lantaran buah pikiran tertulisnya membeberkan efek-efek foto elektrik, sebuah fenomena penting yang sebelumnya merupakan teka-teki para cerdik pandai. Dalam karya tulisan ilmiah itu Einstein membuktikan eksistensi photon, atau partikel cahaya.

Anggapan lama lewat percobaan yang tersendat-sendat mengatakan bahwa cahaya itu terdiri dari gelombang elektro magnit, dan gelombang serta partikel merupakan konsep yang berlawanan. Sedangkan hipotesa Einstein menunjukkan suatu perbedaan yang radikal dan amat bertentangan dengan teori-teori klasik. Bukan saja hukum foto elektriknya terbukti punya arti penting dalam penggunaan, tetapi hipotesanya tentang photon punya pengaruh besar dalam perkembangan teori kuantum (hipotesa bahwa dalam radiasi, energi elektron dikeluarkan tidak kontinyu melainkan dalam jumlah tertentu) yang saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari teori itu.

Dalam hal menilai arti penting Einstein, suatu perbandingan dengan Isaac Newton merupakan hal menyolok. Teori Newton pada dasarnya mudah dipahami, dan kegeniusannya sudah tampak pada awal mula perkembangan. Sedangkan "teori relativitas" Einstein teramat sulit dipahami biarpun lewat penjelasan yang cermat dan hati-hati. Lebih-Lebih rumit lagi jika mengikhtisarkan aslinya! Tatkala beberapa gagasan Newton mengalami benturan dengan gagasan ilmiah pada jamannya, teorinya tak pernah tampak luntur atau goyah dengan pendiriannya. Sebaliknya, "teori relativitas" penuh dengan hal yang saling bertentangan. Ini merupakan bagian dari kegeniusan Einstein bahwa pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesa yang belum diuji yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang samasekali tidak dikenal, dia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada ini dan mencampakkan teorinya. Sebaliknya malahan dia dengan sangat cermat dan hati-hati merenungkan terus hingga ia mampu menunjukkan bahwa kontradiksi ini hanya pada lahirnya saja sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia untuk memecahkan kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas.

Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih "correct" ketimbang teori Newton. Jika begitu halnya kenapa Einstein ditempatkan Lebih bawah dalam daftar tingkat urutan buku ini?
Alasannya tersedia. Pertama, teori-teori Newtonlah yang merupakan peletak dasar dan batu pertama ilmu pengetahuan modern dan teknologi. Tanpa karya Newton, kita tidak akan menyaksikan teknologi modern sekarang ini. Bukannya Einstein.

Ada lagi faktor yang menyebabkan mengapa kedudukan Einstein dalam urutan seperti yang pembaca saksikan. Dalam banyak hal, perkembangan suatu ide melibatkan sumbangan pikiran banyak orang. Ini jelas sekali misalnya dalam ihwal sejarah sosialisme, atau dalam pengembangan teori listrik dan magnit. Meskipun Einstein tidak 100% merumuskan "teori relativitas" dengan otaknya sendiri, yang sudah pasti sebagian terbesar memang sahamnya. Adalah adil mengatakan bahwa ditilik dari perbandingan arti penting ide-ide lain, teori-teori relativitas terutama berasal dari kreasi seorang, si genius dan si jempolan, Einstein.






Einstein mendiskusikan teori-teorinya.


Einstein lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universitas Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal "relatif khusus," perihal efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas, telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di Universitas Berlin dan pada saat berbarengan menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Jabatan-jabatan ini tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka.

Pemerintah Jerman tidak menyesal menyiram Einstein dengan sebarisan panjang kedudukan yang istimewa itu karena persis dua tahun kemudian Einstein berhasil merumuskan "teori umum relativitas," dan tahun 1921 dia memperoleh Hadiah Nobel. Sepanjang paruhan terakhir dari kehidupannya, Einstein menjadi buah bibir dunia, dan hampir dapat dipastikan dialah ilmuwan yang masyhur yang pernah lahir ke dunia.

Karena Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi tak aman begitu Hitler naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara Amerika Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian, hanya perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya dua anak, keduanya laki-laki. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.


Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Dia merupakan pelawan teguh terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung gigih gerakan Pacifis, dan seorang penyokong teguh Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada bakat gesek biola. Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi: "Bersukarialah para arwah karena hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!" sebetulnya lebih kena untuk Einstein

Kamis, 20 Oktober 2011

LAGU UNTUK VIOLA

"Vio!"
Gadis berkepang dua itu berhenit. Diangkatnya alis tinggi-tinggi ketika Lukman menghampirinya tergesa-gesa.
“Apa?”
“Aku antar kau, ya?”
Viola tercenung. Lewat ekor matanya, dia dapat melihat Alvin dan Oca bergandengan masuk ke dalam mobil Alvin. Nyeri lambung Viola tiba-tiba melihat pemandangan itu.
“Ayolah, kau sudah janji kemarin,” desak Lukman.
“Aku mesti ketoko buku dulu. Maaf Luk, aku tidak bisa.”
“Kebetulan. Aku punya rencana mau ke toko buku. Ayo, kuantar kau ya,” kata Lukman pula, tanpa putus asa. Viola menarik nafas panjang. Mobil Alvin sudah melaju melewati mereka. Hati Viola sedih sekali melihat Alvin tidak melirik sedikit pun kearahnya. Seluruh perhatiannya sudah terpaut pada Oca, anak yang baru pindah itu, pikirnya. Viola mendadak ingat siapa Lukman. Lukman juga murid baru di kelasnya. Cowok itu sudah banyak menarik perhatian cewek-cewek kelasnya sejak ia pertama masuk, persis seperti adik sepupunya itu. Ya, Oca memang adik sepupu Lukman.
“Tidak. Aku bisa pergi sendiri,” kata Viola.
Kemudian dia melangkah tergesa-gesa, meninggalkan Lukman yang tertegun menelan kekecewaan. Dia merasa tidak sakit hati dengan penolakan Viola, karena mengerti mengapa cewek itu berbuat demikian. Di toko buku, hati Viola jadi sakit lagi. dia tak menyangka sedikit pun akan menjumpai Alvin dan Oca di sana.
“Hei! Vio. Mau beli buku juga? Wah, aku kira koleksimu sudah ratusan. Eh Oca, kenalkan nih Si Kutu Buku sekolah kita. Viola.” Oca segera mengulurkan tangannya. Viola mencoba tersenyum. Dia agak kaget juga dengan ketenangan Alvin. Dia benar-benar berpengalaman, bisiknya, di hati. Dan aku benar-benar cewek yang teramat bodoh. Oca dan Alvin pergi lebih dulu. Viola jadi ingat, ketika Alvin masuk suka jalan bersamanya. Ah, begitu banyak kenangan manis yang mereka ciptakan bersama. Itulah sebabnya mengapa aku begitu sulit melupakannya, keluh Viola sambil membayar bukubuku yang dibelinya di kasir.

            “Lukman selalu memperhatikanmu, selalu menyanyangimu, tapi mengapa kamu tak pernah berlaku ramah di depannya?” kata Nunik, teman dekatnya.
“Karena itulah aku tak mau menggubrisnya. Aku tak menyukai perhatiannya itu. Aku tak menyukai pamrihnya,” kata Viola. Nunik menepuk pipi Viola sambil tersenyum halus.
“Vio antara kau dan Alvin sudah selesai. Kisah lama itu harus kau tutup. Tidak mungkin kau mesti menutup diri selamanya. Alvin tidak amat berharga untuk pengorbanan semacam itu.”
Viola berhenti menyusun bukunya sambil menoleh kepada Nunik. Matanya memancarkan sinar yang amat tajam.
“Barangkali begitu. Tapi aku merasa, antara aku dan Alvin masih ada sisa perhitungan.” Nunik bergidik melihat sinar mata Viola. Begitu menakutkan. Karena itu segera digenggamnya lengan Viola.
“Jangan berbuat nekad, Vio. Dendam tidak akan menyelesaikan persoalan.” Viola mengangkat bahu. Dan Nunik tahu, rayuannya sia-sia saja. Viola amat keras dalam pendirian. Sepeninggal Nunik, Viola membuka laci mejanya. Dikeluarkannya selembar foto dari dalamnya. Foto Alvin.
“Aku menyukaimu, Al. Amat menyayangimu, tapi kenapa … ,” keluhnya sambil menitikkan air mata. Sudah empat bulan mereka berpisah, tapi tetap saja Viola merasa baru kemarin sore Alvin datang ke hadapannya sambil membawa bunga mawar yang segar itu.
“Maaf, Vio. Tapi seperti engkau tahu, aku suka berterus-terang. Tidak ada lagi di antara kita yang pantas kita pertahankan. Aku menyukaimu tapi tak dapat mencintaimu. Engkau bukan gadis tipe idealku dan …” Viola sudah tidak ingat apa lagi kata Alvin selanjutnya. Yang dia ingat cuma, Alvin menyerahkan kembang itu, mengecup keningnya kemudian melarikan mobilnya membelah kegelapan malam. Ketika mereka berhubungan, banyak teman Viola yang mengingatkan untuk berhati-hati sebab semua orang tahu siapa Alvin. Vio pun tahu siapa cowok itu, sebetulnya. Itulah sebabnya dia tidak begitu tertarik ketika Alvin mendekatinya pertama kali. Dia menduga, pendekatan Alvin hanyalah karena ingin membuktikan pada teman-temannya, bahwa ia papa bravo nomor wahid karena bisa menundukkan Viola, si Kutu Buku, debu perpustakaan yang sering digelari patung es. Cukup lama Vio menguji Alvin. Tapi dasar Alvin berjiwa ulet, dia tak pernah putus asa. Dan kini … oh, bisik Vio perih. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?

Viola bergegas menaiki anak tangga menuju lantai dua, tempat dia belajar piano. Ada keengganan menyergap hatinya, karena dia tahu ada Lukman di sana.
“Ini lagu-lagu yang akan kalian bawakan. Luk, coba engkau yang pertama,” kata guru mereka, Bu Marta, memberi kode perintah. Lukman melirik Viola sebelum mulai bermain. Viola menunduk. Lukman lantas memulai dengan Turkish March. Ibu Marta mengetuk-ngetuk meja memberi kode waktu. Dua jam lebih mereka habiskan untuk berlatij. Viola menarik nafas ketika dia sudah kembali berada di luar sekolah.
“Vio.”
Viola melirik. Lukman seperti gelisah di depannya.
“Apa?”
“Kau akan menolak juga kalau kuajak ke kantin sana?”
Entah apa yang lucu, Vio jadi tersenyum geli mendengar pertanyaan Lukman yang polo situ.
“Tidak. Kebetulan aku memang haus,” kata Viola kemudian. Lukman tersenyum cerah. Tadi dia tak berani lagi berharap, karena sudah sering ditolak Viola.
“Sori, Luk. Aku kelihatannya kasar ya? Bukan maksudku begitu,” kata Vio lembut, waktu mereka sudah duduk di kantin. Lukman menggelengkan kepala.
“Tidak usah kau terangkan, Vio. Aku sudah mengerti.”
“Trims deh kalau begitu.”
Keheningan yang tadi mencekam mulai mencair dengan sikap ramah yang ditunjukkan Viola. Kelihatannya dia ingin menghapus image jelek Lukman atas dirinya. Viola sadar, sikap dingin yang ditunjukkannya pada Lukman selama ini Cuma didasari rasa dendam yang tak tentu arah. Dia marah pada Oca, saudara Lukman, tapi tak dapat mencurahkannya langsung kepada gadis itu. Tetapi Lukman merasa amat bahagia dan hampir tak yakin dengan kenyataan yang diterimanya sekarang. Viola ternyata sungguh manis dan pintar sekali membangun percakapan.
“Teman-teman pasti kaget melihat kita akrab besok di kelas,” kata Lukman ketika mengantar Viola pulang. Viola mengangguk geli. Selama ini, seperti sudah ada undang-undang tak tertulis, cuma Lukman Cowok yang tak pernah ditegurnya dengan ramah, sehingga temantemannya menganggap mereka bermusuhan.
“Ya, apalagi Nunik. Dia selalu kesal melihatku tak pernah bersikap manis terhadapmu.”
“Aku senang, kita bisa berteman,” ujar Lukman. Viola menyetujuinya dalam hati. Kelas mereka memang jadi geger ketika Viola dan Lukman bersama-sama masuk kelas keesokan harinya. Nunik sampai terbelalak. Viola mengedipkan mata, tapi tak urung dia melirik juga ke meja Alvin. Cowok itu sedang membaca bukunya dan kelihatan asik betul.
“Apa yang merasuki tubuhmu sampai rukun betul dengan Lukman?” kata Nunik.
“Oh, tak ada apa-apa. Cuma, aku saja yang keliru selama ini. Lukman ternyata cukup menyenangkan. Nunik tersenyum lega.
“Nah, apa kubilang? Lukman memang pantas untukmu.”
“He jangan berpikir yang lain. Lukman cuma seorang teman.” Nunik mengangkat tangan tinggi-tinggi, tapi sudut bibirnya memancarkan senyum yang penuh godaan.
“Ya, ya, dia cuma seorang teman … istimewa!” Viola terbelalak lebar-lebar, sementara Nunik tertawa-tawa gembira. Istimewa atau tidak, Lukman ternyata memang seorang teman di kala suka dan duka bagi Viola.
“Ada film bagus. Kita nonton ya?” ajak Viola suatu ketika. Lukman tersenyum manis. “Film apa?”
“Film Drama Romantis”.
“Oh, actor ganteng itu toh yang main? Aku sudah lihat aktingnya dalam Film lain. Bagus! Pertunjukan pukul berapa?” Viola tertawa senang. Itulah Lukman, yang selalu bersedia diajak ke mana saja. Selain pintar, dia juga tahu menyenangkan hati.
“Pukul tujuh. Oke?”
“Tunggu saja. Aku jemput!” Viola kemarin masuk kedalam mobil Lukman, ketika pelajaran usai hari itu. Mereka masih tertawa membicarakan guru yang konyol di depan kelas tadi, ketika Viola melihat Alvin jalan sendiri menuju mobilnya tanpa Oca di sisinya. Wajah Alvin tampak murung. Aneh sekali. Viola jadi tak dapat lagi mendengar cerita Lukman karena benaknya penuh dengan bayangan Alvin. Kenapa bisa begitu, pikirnya. Alvin yang kukenal adalah Alvin yang tak pernah sedih, tak pernah mengenal duka dan selalu menganggap ringan semua masalah. Tapi sekarang ….
“Vio, kau … melamun?” tegur Lukman.
“Eh, oh, aku …”
“Kau kelihatan pucat. Ada apa?” sinar mata Lukman memancarkan rasa cemas. Diam-diam Viola mengeluh. Dia sudah lama tahu, ada perhatian khusus dari Lukman untuknya. Dan dia senang itu, sebab dia juga menyukai Lukman. Tapi bagaimanapun, dia tak dapat melupakan Alvin. Yang diimpikannya setiap saat berjalan di sisinya Lukman yang baik, melainkan Alvin yang memilih Oca dua bulan yang lalu.
“Tidak apa-apa. Trims, Luk. Sampai nanti ya.”
“Ya, langsung istirahat saja, Vio. Aku sayang kau,” bisik Lukman. Kemudian melarikan mobilnya. Viola tercenung, kaget dan akhirnya menyesal. Dia sedih karena tak dapat juga menukar tempat Alvin di hatinya dengan Lukman, cowok yang baik itu.
“Oca sudah punya pacar yang lain. Hendri, temannya di club. Alvin tentu saja merasa ditinggalkan begitu,” lapor Nunik esok harinya di kelas, ketika Viola bertanya mengapa Alvin tak pernah kelihatan ceria lagi.
“Tahu rasa dia sekarang. Dia pikir, semua cewek bakal bertekuk lutut di depannya,” sambung Nunik puas.
“Kasihan dia …”
“Eh, kok malah dibela? Dia kan yang membuatmu tak pernah tersenyum lagi beberapa bulan yang lalu? Dan, untung ada Lukman kan?”
“Tidak ada hubungannya dengan Lukman, Nik.” Nunik meloto gemas.
“Kau ini, Vio, selalu saja menurutkan emosi. Masak untuk Alvin yang sok itu, kau mau melepas Lukman?”
“Ah, kau. Aku menyukai Lukman, tapi tidak mencintainya, Nik.”
“Oh ya? Dan sekarang, kau ingi jadi dewi penghibur si kunyuk Alvin ya?” Viola tak pernah mendengar suara Nunik semarah itu. Nunik pun segera melangkah meninggalkannya setelah berkata begitu. Viola menarik nafas. Nunik marah sekali, desisnya di hati.

Lukman mengerling kearah Viola. Gadis itu sedang menunduk menekuni bukunya. Ada ulangan Bahasa Indonesia besok dan mereka diharuskan mengingat semua definisi gaya bahasa serta gejalanya. Tapi perhatian Lukman sudah tak pada bukunya lagi sekarang.
“Hei, ada apa di wajahku?” tegur Viola memukul lengannya. Lukman tersentak dan tersenyum manis.
“Aku suka melihatmu. Kau cantik sekali.”
“Setan gombal. Aku tidak ada uang receh nih!” Lukman tergelak. Ditutupnya buku.
“Vio.”
“Hm.”
“Kemarin, kau pergi ke mana?”
“Renang.” Lukman menekan dadanya menahan rasa perih yang semakin hebat. Dia tahu,
kenangan manis bersama Alvin di masa dulu, masih begitu kuat melekat dihati Viola.
“Sendiri?” pancingnya, seperti tidak sadar akan bahayanya.
“Tidak. Bersama Alvin,” sahut Viola tenang, sembari membalik bukunya. Padahal jauh di ujung hatinya ada semacam getaran halus.
“Aku tidak tahu kau akan kembali pada Alvin,” Lukman berkata dengan hambar. Viola mengangkat mata. Dia tersenyum lebar. Dan Lukman menatapnya dengan mata sedih.
“Dia mengajakku, Luk. Karena kebetulan aku tak punya teman kemarin, ya, kuturuti saja.”
“Kau kan bisa mengajakku.”
“Lho, kemarin kau latihan bola kan?” Lukman menarik nafas jengkel. Viola seolah-olah menganggap remeh perasaannya.
“Kau pintar cari alas an sekarang. Enak ya punya serep? Kalau yang satu tak ada di tempat, silahkan ajak yang lain,” sindir Lukman. Viola mencekal lengan Lukman. Tapi cowok itu membuang muka. Dia benar-benar tersinggung.
“Kau marah ya, Luk? Maaf, aku tidak tahu kalau kepergiaanku dengan Alvin membuatmu marah. Tapi, Alvin toh masih temanku juga, dan dia ….”
“Dan dia kembali mengincarmu setelah putus dengan Oca. Tidakkah kau rasakan, Vio, bahwa Alvin cuma ingin mempermainkanmu? Dia tak pernah sungguhsungguh terhadapmu.” Sejuta jarum halus menusuk jantung Viola mendengar itu. Hatinya sakit sekali.
“Ya, ya, aku tahu, aku ini bagai pungguk. Aku mengharapkan Alvin akan setia selamanya padaku, tapi ternyata tidak. Menurutmu, dia cuma ingin main-main. Aku tahu, aku ini cukup barharga, aku ini ….” Lukman merengkuh bahu Viola.
“Vio, bagiku, tak ada yang lebih berharga selain dirimu. Tak dapatkah engkau melupakan Alvin dan belajar menyukaiku?”
“Pulanglah, Luk. Tinggalkan aku sendiri. Ya, tinggalkan aku sendiri.” Lukman terpana. Ditatapnya Viola, tapi yang ditemukannya hanya seraut wajah datar tanpa senyum, dingin sekali. Diam-diam Lukman beringsut pergi, membawa luka dihatinya.

Hari-hari selanjutnya justru menjadi kosong. Viola juga merasa bahwa Nunik tak mau lagi menghiburnya. Temannya itu amat marah ketika dia ceritakan pertengkarannya dengan Lukman.
“Terlalu kau! Kau kecewakan Lukman yang begitu baik padamu! Kau mengharapkan orang lain setia padamu, tapi kau sendiri? Huh, begitu ada gelagat Alvin akan kembali padamu, kau mulai menyingkirkan Lukman!”
“Aku … aku tak bermaksud begitu, Nik. Aku cuma ingin Lukman mengerti, bahwa hanya Alvin yang kurindukan, dan juga yang selalu kuimpikan.”
“Selamanya kau akan bermimpi, Vio! Tak cukupkah pengalaman mengajarimu bahwa cowok semacam Alvin bagai kincir angina dan tak pernah sungguh-sungguh? Jangan keras kepala, Vio!” Dan Viola memang keras kepala. Meskipun akhirnya dia harus mengakui, semua sikap manis Alvin akhir-akhir ini cuma kedok cowok itu saja guna menggaet Maria, adik sepupu Viola yang dikenalnya pada sebuah pesta. Viola mengawasi burung-burung gereja yang terbang ke atas bumbungan rumah sebelah. Dihelanya nafas. Aku seperti seekor keledai, bisiknya. Jatuh untuk kedua kalinya, dengan sebab yang sama dan juga karena ketololanku yang sama ….

Viola mempertajam pendengarannya ketika dia semakin mendekati ruang piano. Dia kenal betul dengan denting-denting yang khas itu. Lukman, hanya Lukman yang bisa bermain piano seperti itu.
“Hai, masuklah.” Lukman berhenti bermain ketika Viola membuka pintu.
“Aku tidak tahu kalau engkau ada di sini. Bukankah giliranmu besok?”
“Ingatanmu kuat juga, Vio. Ya, mestinya aku datang besok. Tapi ada perubahan jadwal. Kau malah yang di minta datang besok,” kata Lukman tenang, seolah-olah sebelum ini mereka pernah tak bicara untuk beberapa waktu.
“Oh, aku tidak tahu. Kalau begitu, biar aku pulang saja,” seru Viola sambil menelan kekecewaannya. Tadinya dia menyangka Lukman datang karena ingin bertemu dengannya. Ternyata …
“Kau mau mendengar laguku? Aku baru saja selesai menulisnya tadi malam.” Alis Viola terangkat. Dia tidak tahu kalau Lukman bisa menulis lagu.
“Masih acak-acakan. Tolong bantu ya.” Viola mengangguk. Dan lagu itu begitu sendu, sehingga Viola hanya dapat berdiri tegak tanpa memberi komentar apa pun. Lagu itu bagus walau pun di sana-sini masih ada nada yang fals. Itu biasa, untuk permulaan.
“Apa pendapatmu, Vio?” Viola tergagap. Dia tak tahu hendak mengatakan apa. Tapi secara keseluruhan lagu itu cukup bagus.
“Bagus.”
“Itu saja?” tatap Lukman dengan sinar seperti biasa, lembut dan penuh kasih. Kemudian ditepuknya pipi gadis itu.
“Kau tidak ingin tahu, untuk siapa lagu itu?” Viola menggeleng.
“Untuk gadisku,” kata Lukman.
“Oh,” Viola berputar, tak ingin melihat Lukman dengan matanya yang mulai basah. Dia patut menerima akibat atas kekerasannya selama ini.
“Vio,” panggil Lukman saat Viola membuka pintu. Vio menoleh. Dia melihat geraham Lukman mengetat.
“Kau tidak ingin tahu siapa gadis itu?” seru Lukman jengkel. Viola tersenyum pahit.
“Untuk apa?”
“Persetan untuk apa! Kenapa kau keras kepala betul, Vio? Kenapa kau kunci seluruh pintu hatimu untukku? Tidakkah kau punya perasaan? Hampir gila aku berpisah darimu dulu. Hampir aku mencekik leherku sendirimelihat kau kembali pada Alvin. Sekarang saat kulihat kau kembali luka oleh bangsat itu, kau tak juga mau mengerti perasaanku!”
“Aku tahu aku salah, Luk. Tapi tidak usah kau bangkitkan lagi kenangan buruk itu. Kalau kau ingin marah, silahkan.” Lukman menyambar tasnya sambil memandang Viola tajam. Sia-sia semua kerja keras ini dilakukannya.
“Oke, selamat tinggal, Vio. Selamat bermimpi seribu tahun lagi!” Lantas, Lukman membanting pintu. Viola mengangkat bahu. Dia duduk di depan piano. Aku memang akan bermimpi terus, Luk, gumamnya sendiri. Tapi sekarang bukan Alvin yang kuimpikan, karena dia adalah masa lalu. Yang kuimpikan adalah masa depan bersamamu, Luk …
Vio terbeliak melihat huruf-huruf kecil dibawah kertas lyang tertinggal itu. Di situ Lukman menulis, lagu itu untuk gadisnya yang tercinta, terkasih dan yang keras kepala: Viola.. Viola segera menerjang pintu, melompati dua anak tangga sekaligus.
“Lukman!” teriaknya sekuat tenaga. Lukman baru saja akan membuka pintu mobilnya waktu mendengar teriakan itu. Viola berlari sambil melambai-lambaikan kertas lagu itu. Lukman tercengang.
“Ada apa?” desis Lukman dingin. Viola terengah-engah mencari nafas.
“Kau tadi bertanya padaku kan?” Lukman mengangguk. Viola tersenyum tipis sambil berjingkat mencium pipi Lukman. Cowok itu terbelalak.
“Ada pertanyaan lain?” Mula-mula Lukman terpana, tapi akhirnya dia tertawa tergelak-gelak sambil merangkul Viola erat-erat.
“Tidak. Tidak ada pertanyaan lagi. semuanya sudah terjawab.” Viola lega. Ya, semuanya sudah terjawab. Masa lalu telah ditepiskannya sekarang dan dia bersiap menjalani masa depan bersama Lukman yang setia.

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal